Inverter dan Solar Cell

MFDP Digital - Hallo kawan-kawan semua, di artikel terbaru kali ini saya akan membahas sedikit tentang Inverter dan Solar Cell ? mengapa keduanya harus di gabung? karena Inverter merupakan komponen yang termasuk di dalam penggunaan Solar Cell atau yang biasa kita sebut Sel Surya, dimana gunanya komponen tersebut adalah sebagai pengubah arus DC menjadi AC, dan banyak kegunaan lainnya dari inverter ini selain untuk Solar Cell. Yuk kita lihat selengkapnya disinih.

Power Inverter atau biasanya disebut dengan Inverter adalah suatu rangkaian atau perangkat elektronika yang dapat mengubah arus listrik searah (DC) ke arus listrik bolak-balik (AC) pada tegangan dan frekuensi yang dibutuhkan sesuai dengan perancangan rangkaiannya. Sumber-sumber arus listrik searah atau arus DC yang merupakan Input dari Power Inverter tersebut dapat berupa Baterai, Aki maupun Sel Surya (Solar Cell). Inverter ini akan sangat bermanfaat apabila digunakan di daerah-daerah yang memiliki keterbatasan pasokan arus listrik AC. Karena dengan adanya Power Inverter, kita dapat menggunakan Aki ataupun Sel Surya untuk menggerakan peralatan-peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kipas Angin, Komputer atau bahkan Kulkas dan Mesin Cuci yang pada umumnya memerlukan sumber listrik AC yang bertegangan 220V ataupun 110V. 


Jenis – Jenis Inverter DC Ke AC Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan dalam : Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa. Inferter 2 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa. Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu : Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan tegangan input yang diatur konstan Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur konstan Variable dc linked inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat diatur

Read more at: https://elektronika-dasar.web.id/inverter-dc-ke-ac/
Copyright © Elektronika Da
Jenis – Jenis Inverter DC Ke AC Berdasarkan jumlah fasa output inverter dapat dibedakan dalam : Inverter 1 fasa, yaitu inverter dengan output 1 fasa. Inferter 2 fasa, yaitu inverter dengan output 3 fasa. Inverter juga dapat dibedakan dengan cara pengaturan tegangan-nya, yaitu : Voltage Fed Inverter (VFI) yaitu inverter dengan tegangan input yang diatur konstan Current Fed Inverter (CFI) yaitu inverter dengan arus input yang diatur konstan Variable dc linked inverter yaitu inverter dengan tegangan input yang dapat diatur

Read more at: https://elektronika-dasar.web.id/inverter-dc-ke-ac/
Copyright © Elektronika Dasar
Bentuk-bentuk Gelombang yang dapat dihasilkan oleh Power Inverter diantaranya adalah gelombang persegi (square wave), gelombang sinus (sine wave), gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave) dan gelombang modulasi pulsa lebar (pulse width modulated wave) tergantung pada desain rangkaian inverter yang bersangkutan. Namun pada saat ini, bentuk-bentuk gelombang yang paling banyak digunakan adalah bentuk gelombang sinus (sine wave) dan gelombang sinus yang dimodifikasi (modified sine wave). Sedangkan Frekuensi arus listrik yang dihasilkan pada umumnya adalah sekitar 50Hz atau 60Hz dengan Tegangan Output sekitar 120V atau 240V. Output Daya listrik yang paling umum ditemui untuk produk-produk konsumer  adalah sekitar 150 watt hingga 3000 watt.

Prinsip Kerja Inverter :
Sederhananya, suatu Power Inverter yang dapat mengubah arus listrik DC ke arus listrik AC ini hanya terdiri dari rangkaian Osilator, rangkaian Saklar (Switch) dan sebuah Transformator (trafo) CT seperti yang ditunjukan pada gambar dibawah ini. 
 


Sumber daya yang berupa arus listrik DC dengan tegangan rendah (contoh 12V) diberikan ke Center Tap (CT) Sekunder Transformator sedangkan dua ujung Transformator lainnya (titik A dan titik B) dihubungkan melalui saklar (switch) dua arah ke ground rangkaian. Jika saklar terhubung pada titik A akan menyebabkan arus listrik jalur 1 mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator yang kemudian mengalir ke titik A Transformator hingga ke ground melalui saklar. Pada saat saklar dipindahkan dari titik A ke titik B, arus listrik yang mengalir pada jalur 1 akan berhenti dan arus listrik jalur 2 akan mulai mengalir dari terminal positif baterai ke Center Tap Primer Transformator hingga ke ground melalui Saklar titik B. Titik A, B dan Jalur 1, 2 dapat dilihat pada gambar diatas,

Peralihan ON dan OFF atau A dan B pada Saklar (Switch) ini dikendalikan oleh sebuah rangkaian Osilator yang berfungsi sebagai pembangkit frekuensi 50Hz yaitu mengalihkan arus listrik dari titik A ke titik B dan titik B ke titik A dengan kecepatan 50 kali per detik. Dengan demikian, arus listrik DC yang mengalir di jalur 1 dan jalur 2 juga bergantian sebanyak 50 kali per detik juga sehingga ekivalen dengan arus listrik AC yang berfrekuensi 50Hz. Sedangkan komponen utama yang digunakan sebagai Switch di rangkaian Switch Inverter tersebut pada umumnya adalah MOSFET ataupun Transistor.

Sekunder Transformator akan menghasilkan Output yang berupa tegangan yang lebih tinggi (contohnya 120V atau 240V) tergantung pada jumlah lilitan pada kumparan sekunder Transformator atau rasio lilitan antara Primer dan Sekunder Transformator yang digunakan pada Inverter tersebut.



Referensi :
Teknik Elektronika - Pengertian Inverter dan Prnsip Kerjanya 


Comments

Popular posts from this blog

Perencanaan Instalasi Listrik (Rumah 2 Lantai dengan Single & Wiring Diagram)

Prosedur Pengoprasian UPS dan Solar Cell

Alat Ukur dan Pengukuran (Multimeter)